TEKNOLOGI
PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA
Saat ini masih
banyak masyarakat yang tidak peduli dengan sanitasi, terutama didaerah
perdesaan, karena faktor kemiskinan. Masih sering dijumpai sebagian masyarakat
yang membuang hajatnya di sungai karena tidak mempunyai saluran pembuangan
khusus untuk pembuangan air limbah rumah tangga maupun air buangan dari kamar
mandi. Bahkan terkadang masih dijumpai masyarakat yang membuang hajatnya di
pekarangan rumahnya masing-masing. Hal ini terjadi selain disebabkan karena
factor ekonomi, faktor kebiasaan yang sulit dirubah dan kualitas pendidikan
yang relative rendah dari masyarakat pun memang sangat berpengaruh besar
terhadap pola hidup masyarakat.
Berdasarkan perkiraan WHO/ UNICEF, sekitar 60 persen penduduk di kawasan
pedesaan di Indonesia kekurangan akses terhadap sarana sanitasi yang pantas.
Kegiatan mandi dan mencuci pakaian di sungai serta buang air besar di tempat
terbuka membuat orang mudah terpapar penyakit, mengontaminasi air tanah dan
permukaan, dan menurunkan kualitas tanah dan tempat tinggal. Perempuan dan anak-anak
berada dalam risiko.
Cara pengolahan limbah cair :
Cara pengolahan
limbah rumah tangga yang pertama adalah mengelola limbah cairnya. Limbah cair
rumah tangga yang berasal dari dapur dan kamar mandi tidak termasuk buangan
kloset bisa diolah kembali menjadi air bersih untuk kepentingan menyiram
tanaman, mencuci, menyiram kloset, dan mandi. Caranya dengan membuat saluran
pengolahan limbah cair dapur dan kamar mandi sebelum dialirkan ke sumur
resapan. Cara membuat saluran pengolah limbah cair. Cara ini memerlukan
saluran air kotor menuju drum tempat penyaringan sebelum diresapkan ke dalam
tanah atau ditampung dalam sumur resapan.
1.
Pertama-tama
siapkan dulu bahannya. Yaitu; drum, koral, kayu, ijuk, pipa paralon serta
beberapa peralatan pertukangan seperti palu, gergaji, cangkul.
2.
Cara membuat bak
penampungan air bekas cucian dapur dan kamar mandi tidak termasuk kloset cukup
mudah. Pertama-tama buat lubang di luar dapur dengan kedalaman dan lebar kurang
lebih satu meter. Di dasar lubang diberi koral dan ijuk setebal 20 sentimeter.
3.
Selanjutnya pasang
drum yang dasarnya telah dilubangi sebesar masing-masing berdiameter satu
sentimeter, di atas lubang yang telah diberi dasar koral dan ijuk.
4.
Selanjutnya buat
saluran limbah air bekas cucian dapur dan kamar mandi menuju drum. Limbah air
akan terserap ke dalam tanah menuju sumur resapan.
5.
Buat lubang sumur
resapan. Dari dalam sumur resapan tersebut air tanah yang berasal dari limbah
rumah tangga Anda sudah bebas dari polusi dan bisa dipakai kembali. Sebab telah
mengalami tiga kali penyaringan alami, yaitu koral, ijuk, dan tanah.
6.
Anda telah berhasil
mendaur ulang air limbah rumah tangga Anda sekaligus menjaga kebersihan air
lingkungan sekitar.
Cara pengolahan
limbah padat organik :
Cara pengolahan
limbah rumah tangga kedua adalah dengan cara mengelola sampah dapat organik di
rumah. Limbah padat organik adalah sampah yang berasal dari benda-benda
yang bisa diurai alam, misalkan; pembungkus daun pisang, sayuran, kulit
buah-buahan, nasi, roti. Sampah ini bisa diolah sendiri menjadi kompos yang
yang bermanfaat bagi tanaman dengan metode takakura. Metode takakura ini adalah
pembuatan kompos rumah tangga kering tanpa menimbulkan bau. Bahan baku
pembuatan kompos takakura adalah sampah dapur organik, kecuali sampah hewani
yang bisa menimbulkan bau. Proses selanjutnya, begini cara membuatnya.
1.
Siapkan keranjang
takakura. Keranjang ini bisa memakai keranjang plastik berongga atau yagn
terbuat dari anyaman bambu atau rotan yang memiliki penutup. Lapisi dinding
keranjang dengan kardus agar serangga dari luar tidak masuk ke dalam keranjang
takakura.
2.
Selanjutnya,
masukkan bibit kompos takakura sekitar seperempat keranjang. Bibit kompos
takakura bisa dibeli di penjual tanaman. Bibit kompos juga bisa dibuat sendiri
dari campuran sekam dan gabah halus yang mengalami proses peragian selama
seminggu.
3.
Masukkan sampah
organik seperti roti, kulit buah, sayuran sisa, atau nasi yang telah dipotong
kecil-kecil kedalam keranjang takakura. Ingat, jangan ikutkan sisa daging dan
tulang ke dalam keranjang sebab bisa menimbulkan bau dan mengundang serangga.
Tidak harus sekaligus dalam satu waktu ketika memasukkannya. Lakukan setiap
hari dan aduk bersama bibit kompos. Tutup rapat.
4.
Ketika sampah
organik mencapai 90 persen terisi pernuh, ambil duapertiganya. Pindahkan ke
dalam karung dan biarkan selama dua minggu sebelum digunakan sebagai penyubur
tanaman.
5.
Kompos takakura
terbentuk sempurna apabila tekstur sudah menyerupai tanah dengan warna coklat
kehitaman dan tidak berbau.